Personal
branding sering dikatakan sebagai cara untuk melakukan pencitraan baik di karir
maupun politik. Padahal dalam praktiknya setiap yang bernama berhak menjadi
brand, kata guru saya, Pak Subiakto.
Maka jika memiliki
nama, maka berhak menjadi Brand, apapun profesinya. Baik pelajar, mahasiswa,
aktivis, pekerja lepas, pelaku usaha pemula, maupun karyawan.
Personal
branding yang benar akan menjadikan kita dicari dibanding mencari, tutup
penjualan tanpa proses panjang, bikin bisnis makin laris.
Personal
branding bukan sekedar mempublikasikan diri melalui media sosial, atau
melakukan pencitraan berlebih. Dampak dari personal branding yang benar adalah
apa yang orang katakan dan bukan apa yang Anda katakan tentang diri Anda.
Karena “kata orang” lebih kuat menancap dibenak kita, sebagaimana gosip, digosok
makin sip.
Jika kata pasar
Anda kompeten maka itulah Anda, jika mengakui diri kompeten, namun pasar
mengatakan tidak, maka pasarlah yang benar. Kejam memang, namun itulah
kenyataannya.
Maka
personal branding erat kaitannya dengan reputasi. Reputasi baik atau buruk bisa
dilihat dari bagaimana membangun brand diri sendiri. Ada dua cara membangun personal
brand:
- Personal branding dengan kompetensi
- Personal branding dengan kemasan
Membangun
personal brand melalui kompetensi adalah cara yang tepat karena berangkat dari
kemampuan diri dalam pemahaman, keahlian dan kepeduliannya terhadap sesuatu.
Namun yang sering terjadi adalah personal branding dengan mengemas penampilan tanpa
memperhatikan kompetensi, atau sering disebut sebagai “pencitraan”,
peribahasanya serigala berbulu domba.
Tidak ada
salahnya mengemas penampilan dengan baik, namun harus sejalan dengan visi dan
kompetensi yang dimiliki supaya tidak “over promise under deliver”.
Banyak terjadi
dilapangan ketika membangun personal branding langsung mengemas diri, media
sosial dirancang dengan baik, namun tidak memperhatikan kompetensi yang
dimiliki dan berujung pada over promise.
Apapun
profesinya, jika memiliki nama, Anda berhak menjadi brand. Apa yang orang katakan
itulah brand Anda. Personal branding yang berangkat dari visi dan kompetensi
diri membuka peluang menjadikan diri marketable dan profitable.
Komentar
Posting Komentar